Fotografi

Fotografi Makanan: Pop Art

Pop Art telah menjadi salah satu gaya yang saat ini sedang menanjak popularitasnya di negara-negara Barat, terutama di Amerika Serikat dan Inggris. Gaya fotografi ini pertama kali muncul di negara-negara tersebut dan sekarang telah menjadi tren yang semakin digemari oleh banyak fotografer dan pencinta kuliner.

Namun, sayangnya, fotografi makanan bergaya Pop Art ini masih belum sepopuler itu di Indonesia.

Gaya ini belum banyak diaplikasikan di dunia kuliner Indonesia, namun terus berkembang.

Sebaliknya, gaya fotografi makanan lain seperti minimalis, natural, atau flat lay masih mendominasi dan seringkali menjadi pilihan utama para fotografer dan kreator konten.

Lisensi gambar ini via Master1305

Apa Itu Pop Art Food Photography?

Pop Art Food Photography adalah gaya fotografi makanan yang terinspirasi oleh gerakan Pop Art, yang muncul pada pertengahan abad ke-20.

Gaya ini memiliki ciri khas dengan penggunaan warna-warna cerah dalam foto.

Fotografer Pop Art juga akan menggunakan kontras yang tinggi dan elemen-elemen yang tampak tidak realistis. Biasanya foto yang dihasilkan bisa terlihat absurd atau berbeda dari biasanya.

Sama halnya dalam fotografi makanan, gaya Pop Art ini akan meringkas makanan dalam cara yang tidak biasa. Hal itu digunakan dengan memanfaatkan warna-warna yang tidak alami namun menarik perhatian. Biasanya juga ada sentuhan humor, ironis, atau horor pada hasil foto tersebut.

Ciri-Ciri Pop Art Food Photography

Untuk mengenal gaya ini lebih dalam, yuk kita ulik lebih dalam ciri-ciri dari gaya ini:

Lisensi gambar ini via Master1305

Warna

Berbeda dengan fotografi makanan minimalis yang biasanya lebih banyak menggunakan warna-warna lembut seperti putih atau cream, gaya ini dikenal dengan penggunaan warna yang berani dan mencolok.

Warna premier seperti merah, kuning, dan biru biasanya banyak ditemukan dalam gaya ini.

Gaya ini juga mendorong fotografer untuk berani menggabungkan warna-warna yang tidak biasa. Dalam food fotografi, hal ini diterapkan dengan menggabungkan makanan dengan warna-warna yang jarang dipadukan dalam konteks sehari-hari.

Fotografer juga akan menggunakan warna dengan siturasi penuh untuk menghasilkan efek yang hampir seperti kartun.

Elemen Grafis

Dalam Pop Art Food Photography, elemen grafis seperti titik-titik, garis-garis, dan pola-pola juga sering dimanfaatkan.

Elemen tersebut bisa digunakan pada latar belakang atau bahkan sebagai setting pada piring. Hal ini untuk menambah tekstur dan ilusi kedalaman, serta memberikan nuansa retro dalam foto. Elemen ini juga akan membantu mengarahkan arah audiens ke objek utama, yaitu makanan.

Lisensi gambar ini via Master1305

Gaya ini juga sering menggunakan garis tebal dan outline hitam untuk menegaskan bentuk makanan dalam foto. Trik ini akan membuat hasil foto terkesan seperti kartun atau komik.

Pendekatan Non-Tradisional

Gaya Pop Art ini dikenal dengan keberaniannya untuk menantang norma-norma tradisional.

Sama halnya dengan fotografi makanan, fotografer akan mengambil gambar melalui perspektif yang tidak biasa. Fotografer akan mencari sudut pengambilan gambar yang berbeda, seperti close-up yang sangat dekat, sudut miring, atau bahkan tampilan dari bawah dapat digunakan.

Komposisi yang digunakan juga eksperimental dan tidak simetris. Makanan akan disusun dengan cara yang aneh, seperti penempatannya yang terbalik atau setengah tersembunyi.

Untuk menambah elemen kejutan, fotografer juga akan menggunakan properti atau aksesoris yang absurd.

Lisensi gambar ini via Master1305

Apa Manfaatnya?

  • Gaya Pop Art yang berbeda dan berani ini bisa digunakan untuk menarik perhatian. Dengan pemilihan warna yang mencolok dan elemen-elemen visual yang unik, gaya ini dapat digunakan untuk menarik perhatian para audiens kamu.
  • Fotografer juga menyukai gaya ini karena mendorong mereka untuk berpikir lebih luas. Gaya ini mendorong mereka untuk lebih berani dalam bereksperimen dengan warna, komposisi, atau elemen visual lainnya. Ini dapat membantu meningkatkan kreativitas dan inovasi karya mereka.
  • Untuk para brand, ini juga bisa jadi cara jitu untuk membantu brand positioning. Menggunakan gaya ini akan membuat brand kamu tampil menonjol dan berberda dari kompetitor-kompetitor kamu. Ini akan menjadi alat efektif untuk membangun identitas visual yang kuat dan mudah diingat oleh para audiens. 

Bagaimana Caranya?

Untuk memotret makanan dengan gaya Pop Art, kamu bisa menerapkan ciri-ciri yang sudah kita bahas sebelumnya. Namun karena kamu sudah membaca artikel sampai disini, berarti kamu penasaran banget nih dengan gaya ini. Yuk kita bahas tips-tipsnya:

Pemilihan Warna yang Tepat

Meskipun warna-warna cerah itu penting, penggunaan proporsi warna yang tepat juga menjadi kuncinya. Misalkan kamu sudah memilih satu warna dominan yang menonjol, penggunaan warna lain sebagai aksen bisa membantu menjaga kesimbangan visual kamu.

Teknik color blocking juga sering digunakan dalam Pop Art. Hal ini bisa diterapkan dalam food fotografi dengan menggunakan area warna yang luas dan solid sebagai latar belakang, yang memberikan kontras tajam dengan makanan yang dipotret.

Penempatan Objek dan Ruang Negatif

Lisensi gambar ini via Anton Vierietin

Tidak hanya sudut pengambilan gambarnya saja yang berbeda, penempatan objek utama kamu juga harus mencolok.

Kamu harus berani mengatur setting makanan kamu untuk terlihat berantakan. Misalnya, kamu bisa menempatkan pancake kamu sedang mengapung di udara atau saus yang berceceran kemana-mana.

Namun, jangan lupa juga untuk bereksperimen dengan ruang negatif atau area kosong dalam komposisi foto kamu. Hal ini bisa jadi kunci untuk menjadikan makanan kamu sebagai pusat perhatian.

Ruang negatif tersebut bisa kamu isi dengan warna solid atau pola grafis, ini juga akan menjadi nilai estetika Pop Art.

Proses Editing

Gaya ini juga pastinya tidak lepas dari proses penting ini. Proses editing dapat kamu gunakan untuk mengoptimalkan warna dan kontras.

Kamu dapat meningkatkan siturasi foto kamu hingga ke level yang hampir tidak realistis. Hasilnya akan membuat foto kamu terlihat lebih hidup dan intens.

Penggunaan efek posterization atau pengurnagan jumlah warna juga digunakan agar hasil foto terlihat seperti poster.

Gradient map dan color inversion juga bisa kamu gunakan untuk mendapatkan efek foto yang terlihat seperti lukisan atau komik.

Belajar dari Para Ahli

Untuk mencapai gaya Pop Art yang kamu inginkan, jangan lupa untuk belajar dari seniman Pop Art yang kamu sukai. Dengan mempelajari karya-karya mereka, kamu bisa mengetahui bagaimana cara yang tepat untuk menerjemahkannya ke karya kamu sendiri.

Di koleksi Shutterstock sendiri, Pop Art Food Photography juga sudah banyak ditemukan dan hasil karya para seniman tersebut juga sangat memukau.

Berikut beberapa kontributor Shutterstock yang memiliki koleksi dalam Pop Art Food Photography yang layak untuk kamu ulik lebih lanjut:

.                 

         .       

Udah siap untuk praktekin gaya Pop Art ini untuk spice up fotografi makanan kamu? Siap dong!

Explore More Here

Related posts

Mengupas Perbedaan Antara Fotografi dan Fotografer Dalam Industri Kreatif

Admin Original

Mengintip Kelezatan 15 Makanan Ringan dalam Lensa Kamera

Admin Original

Fotografer Wajib Tahu Jenis Jenis Fotografi dan Pengertiannya

Admin Original

6 Rekomendasi Lensa Untuk Food Photography Profesional

Admin Original

Fotografi Makanan: Peran Food Stylist

Villda Regina

Cara Merubah Aspek Rasio Foto Lewat Sentuhan Ajaib Tool Online

Admin Original

Leave a Comment

Open chat
Konsultasi via WhatsApp
Konsultasi via WhatsApp