Fotografi

10 Tips Foto Makanan Instagrammable

Bahan kreatif apa yang bisa membuat foto makanan kamu layak untuk dipost di IG? Manfaatkan tip berikut untuk pencahayaan, pembingkaian, dan mengembangkan gaya kamu.

Instagram adalah tempat selera bertemu estetika, karena platform ini menjadi salah satu jejaring sosial paling populer untuk berbagi foto makanan. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana cara mengambil foto yang menarik untuk feed kamu?

Baik kamu seorang fotografer berpengalaman atau pemula, bersiaplah untuk mengisi ulang inspirasi fotografi makananmu dengan tips berikut ini agar hasil jepretanmu tampak menarik di Instagram.

Lisensi gambar ini via Tonya Koreneva

1. Rull of Thirds 

Mari kita meninjau kembali fotografi 101 untuk mengingat mengapa teknik Rule of Thirds bekerja dengan sangat baik untuk membuat foto kamu lebih menarik secara visual. Aturan komposisi yang telah dicoba dan diuji membuat foto tidak terlalu berlebihan dengan menciptakan komposisi yang lebih menarik untuk dilihat. 

Teknik ini membagi bingkai kamu menjadi kotak berukuran tiga kali tiga yang sama dengan garis horizontal dan dua garis vertikal yang berpotongan di empat titik. Teknik Rule of Thirds menyarankan untuk menempatkan subjek kamu (dalam hal ini, makanan) pada sepertiga kiri atau sepertiga kanan bingkai untuk menciptakan komposisi yang enak untuk dilihat.

Banyak kamera digital, termasuk ponsel, menampilkan grid Rule of Thirds di layar untuk memudahkan pengambilan gambar makanan kamu yang lebih seimbang dan menarik secara visual.

Lisensi gambar ini via Rimskiy

2. Fill the Frame 

Rule of Thirds mungkin disebut sebagai “aturan praktis”, namun, seperti halnya sebagian besar aturan, ada pengecualian. Mengisi frame untuk memperlihatkan makanan kamu dari dekat tentu akan menarik perhatian para scroller di Instagram.

Memperbesar hidangan akan menghilangkan gangguan apa pun dan memberikan perspektif lezat yang biasanya disediakan bagi mereka yang memakannya.

Lisensi gambar ini via EgolenaHK, Lindsay Helms, Phasuthorn Bamrungphuej, dan SAKARET.

 

3. Pilih Komposisi yang Tepat

Dalam fotografi makanan, ada tiga komposisi utama yang bisa dipilih: overhead, three-quarters, dan straight on.

Overhead adalah pandangan atas (birds-eye view) makanan kamu, three-quarters adalah pandangan pengunjung terhadap makanan kamu, dan straight on berarti kamera sejajar dengan meja.

Lisensi gambar ini via Max D Photography

Sebelum mengambil kamera, penting untuk mempertimbangkan sudut mana yang menonjolkan fitur terbaik pada makanan kamu. Lagi pula, perspektif yang mungkin cocok untuk satu hidangan belum tentu cocok untuk hidangan lainnya.

Misalnya, pemandangan dari atas menghilangkan kedalaman, yang penting saat memamerkan jenis makanan tertentu. Sepiring pancake yang menjulang tinggi, misalnya, paling baik ditangkap menggunakan perspektif three-quarters atau straight on untuk menunjukkan skalanya.

Di sisi lain, pizza berbentuk datar dan oleh karena itu, paling baik diambil dari pandangan atas. 

Lisensi gambar ini via rom_olik dan Ferveez Mohideen.

Blogger makanan sering menggunakan frasa “flat lay” untuk mendeskripsikan yang terakhir, karena teknik ini meratakan gambar menjadi lebih dua dimensi, bukan tiga dimensi. Tanpa kedalaman, bidikan menjadi tentang bentuk, warna, tekstur, dan bentuk. Oleh karena itu, bereksperimenlah dengan mengambil foto piringan dari ketiga perspektif untuk menemukan sudut yang paling sesuai.

4. Shoot dengan Cahaya Alami 

Pencahayaan dapat mempercantik atau merusak foto makanan—atau foto apa pun—dan itu bukanlah sesuatu yang bisa diperbaiki di Photoshop. Cahaya buatan dapat membuat makanan kamu terlihat tidak menarik dan tidak menggugah selera, jadi sebaiknya hindarilah jika memungkinkan. Ini juga termasuk menggunakan flash.

Memilih cahaya alami—atau cahaya alami tidak langsung—jauh lebih lembut dan tersebar, kehalusan menonjolkan warna dan tekstur pada piring.

Posisikan makanan kamu dekat dengan jendela terdekat untuk melihat makanan kamu dalam cahaya berbeda di belakang lensa.

Lisensi gambar ini via Gorlov-KV, Piti Tan, dan zoryanchik

5. Membangkitkan Indra 

Foto makanan Instagrammable terbaik adalah foto yang mengundang pemirsa untuk mencicipinya. Saat memotret suatu hidangan, kamu ingin pemirsa ikut merasakan pengalaman tersebut dengan menampilkan bahan-bahan unggulannya.

Ini bisa berarti menangkap uap aromatik yang keluar dari semangkuk sup panas yang lezat, atau setetes sirup rasa mawar yang menetes ke seporsi gulab jamun.

Berikan wawasan kepada pemirsa tentang apa yang kamu makan dan alami untuk meningkatkan daya tarik foto kamu.

Lisensi gambar ini via Joshua Resnick, TMON, Kristi Blokhin, Viktor Kochetkov, dan sweet marshmallow.

6. Pertimbangkan Latar Belakangnya 

Latar belakang foto makananmu sama pentingnya dengan hidangannya. Jika kamu mengambil foto dari atas, pengaturan piringmu akan sangat terlihat dalam gambar.

Pertimbangkan bagaimana hidangan tersebut berpadu dengan latar belakang. Jika warnanya tidak cocok, pikirkan untuk menggunakan taplak meja atau memindahkan hidanganmu ke permukaan lain. Apakah ubin di lantai atau meja marmer di kamar mandi akan terlihat lebih baik?

Mengambil gambar dari sudut tiga perempat atau dari depan berarti semua yang ada di cakrawala akan terlihat. Pilih mode potret di smartphone-mu atau gunakan kedalaman bidang yang dangkal di DSLR, agar hidangan tidak bersaing dengan elemen latar belakang.

 

 

Lisensi gambar ini via Tatiana Bralnina, Brent Hofacker, Song_about_summer, dan Foxys Forest Manufacture.

7. Tambahkan Lapisan dan Alat Peraga 

Sertakan elemen latar belakang dan latar depan pada jepretan kamu saat subjek—makanan—dalam fokus. Ini akan meningkatkan tampilan dan nuansa keseluruhan.

Lapisan tersebut akan menambah daya tarik sekaligus tetap mengarahkan mata pemirsa ke hidangan. Pertimbangkan untuk menampilkan alat peraga yang tidak biasa seperti beberapa bahan mentah atau peralatan penyajian.

Lisensi gambar ini via Ceinny Kusuma, Prostock-studio, dan Africa Studio

8. Gunakan Mode Burst untuk Menangkap Aksi Berkelanjutan

Ingin mengabadikan momen chef sushi saat mereka dengan mahir menciptakan hidangan omakase? Atur kamera atau ponselmu ke mode burst untuk menangkap proses penyajian makanan.

Mode burst akan mengambil serangkaian foto dalam waktu singkat, sehingga kamu akan lebih mungkin mendapatkan gambar yang fokus dan menarik yang tersimpan di galeri.

Lisensi gambar ini via MBL1, aphotostory, dan Master1305

9. Jangan Berlebihan dalam Pengeditan

Biasanya yang terbaik, terutama dengan foto makanan, adalah tidak berlebihan dalam mengedit. Beberapa sentuhan ringan di sana-sini tidak masalah, tetapi filter dan pemotongan yang berat dapat merusak integritas gambar.

Penyesuaian cepat pada eksposur, kontras, dan kejelasan adalah semua yang kamu perlukan untuk menyempurnakan foto makanan. Memperbaiki white balance dengan menambahkan nuansa hangat dan sinar matahari pada bidikan kamu akan membangkitkan rasa nyaman, yang terkait dengan kenyamanan yang ditimbulkan dari hidangan tertentu.

Lisensi gambar ini via Ryzhkov Photography

10. Jangan Abadikan Seluruh Adegan

Apakah kamu kesulitan untuk memuat seluruh hidangan dim sum ke dalam satu jepretan? Tak perlu khawatir. Dengan membiarkan hidangan, piring, peralatan makan, dan papan pemotong berada di luar bingkai, pemirsa secara otomatis akan membayangkan adegan tersebut berlanjut di luar frame.

Lisensi gambar ini via popovich_vl, zoryanchik, Charlie Bard, dan stockcreations

 


Artikel ini adalah terjemahan dari artikel yang ditulis oleh Maria Bailey :

https://www.shutterstock.com/blog/instagrammable-food-photo-tips

Related posts

Fotografi Perspektif: Tangkap POV Baru di Foto Kamu

Villda Regina

Bongkar Rahasia Foto Produk Baju yang Eye-catching

Admin Original

Pertarungan DSLR Atau Mirrorless Untuk Video, Siapa Juaranya?

Admin Original

Kupas Tuntas, Rahasia Nge-Boost Visibilitas Foto di Shutterstock

Admin Original

Tips Foto Makanan Dengan HP yang Laris di Shutterstock

Admin Original

7 Aksesoris Kamera DSLR Untuk Pemula dan Fungsinya

Admin Original

Leave a Comment

Open chat
Konsultasi via WhatsApp
Konsultasi via WhatsApp