- Cahaya samping adalah arah terbaik untuk mengambil detail makananmu.
- Gunakan komposisi Rule of Third agar fotomu terlihat seimbang.
- Pakai properti sesuai tema untuk ceritakan proses pembuatan makananmu.
- Manfaatkan hand model untuk membuat fotomu lebih hidup.
Pernah gak sih lagi ngescroll sosial media dan nemu foto kue terus jadi ngidam kue itu seharian? Penasaran gak rahasia di balik foto-foto yang berhasil bikin ngidam itu apa?
Siapa lagi kalau bukan kamu; para baker. Cuman kamu yang paling tau apa yang bikin hasil karyamu spesial banget.
Nah, kan udah di spill nih rahasia utamanya. Sekarang kamu tinggal cari tau tips dan tricks cara mengabadikan karya spesial kamu itu menjadi sebuah foto. Bukan foto sembarangan foto, tapi foto yang bikin orang-orang pengen nyoba kue atau roti kamu begitu mereka lihat fotonya.
Tenang kok, disini kita juga bakal langsung spill tips dan tricks utama kami. Cuman ada 4 hal penting yang perlu kamu take notes, dan 1 bonus tips untuk kamu para pembaca yang baca artikel ini sampe abis.
Yang pertama, sama seperti saat kamu selfie di tempat gelap, makanan juga bisa terlihat kusam. Jadi kuncinya apa dong? Pencahayaan jawabannya.
Cahaya itu adalah temen deket kamu, jadi kamu harus paham betul sama pencahayaan untuk bisa bring out the best dari karya kamu. Dengan bantuan cahaya, tekstur dan detail dari makanan akan bisa tertangkap secara maksimal. Kalau dari hasil praktek yang udah kita coba, arah cahaya dari samping objek makanan bakal jadi arah yang paling manjur. Jadi, stop foto makanan kamu menggunakan cahaya dari depan, karena hal ini bisa bikin foto kamu flat dan kurang mengundang.
Kalau kamu takut boncos untuk dapetin cahaya yang pas, kamu juga bisa memanfaatkan cahaya alami dari matahari. Coba deh, eksplorasi cahaya matahari yang masuk di sekitar rumah kamu. Kalau udah ketemu sudut-sudut pencahayaan yang pas, pasti kamu gak perlu pusing atau takut lagi untuk hal lighting.
Hal kedua yang perlu kamu perhatikan juga adalah komposisi dari foto kamu.
Simpelnya, komposisi itu adalah seni mengatur objek utama dan setiap benda lainnya yang ada di dalam frame. Sebenernya banyak komposisi foto yang bisa kamu coba, tapi yang paling mudah dan banyak kita temuin adalah komposisi dead center. Untuk komposisi ini, kamu cuman perlu menempatkan objek makanan kamu tepat di tengah-tengah frame. Lalu, kamu bisa mengambil foto dari sudut atas atau bird’s eye view untuk menyorot detail makanan. Serta dari samping atau Eye Angle untuk nunjukin dimensi yang lebih mendalam dari makanan kamu.
Jangan lupa juga soal detail-detail kecil dari peletakan properti seperti piring atau alat makan di meja. Kamu juga bisa terapin aturan Rule of Thirds, dimana properti ditempatkan di titik persimpangan yang pas. Trick ini bisa ngebantu hasil foto kamu tetap terlihat seimbang dan gak berantakan.
Ketiga, jangan takut untuk eksplor foto kamu dengan properti-properti yang kamu punya.
Ini salah satu faktor dimana kamu bisa bikin foto kamu beda dari yang lain.
Proses ini memang tahapan yang paling seru, tapi jangan sampe kita keasikan mix and match properti yang kita punya sampai kebingungan mau pakai properti yang mana. Artinya, kamu kelupaan satu hal penting, yaitu menentukan tema. Misalnya kamu udah menentukan tema rustic, nah kamu bisa mainin properti kamu dengan warna-warna gelap atau coba ganti latar belakang kamu jadi kayu. Hal ini bisa menjaga hasil foto kamu jadi tetap senada.
Dengan bantuan properti, kamu juga bisa story telling terkait proses pembuatan kue atau roti kamu loh! Dari awal roti kamu masih berbentuk adonan, kamu bisa menggunakan properti seperti talenan atau penggiling. Lalu, saat adonan udah siap dipanggang, kamu bisa ubah properti kamu menjadi sebuah loyang atau oven. Beda lagi kalau kue kamu sudah siap di santap, kamu bisa pakai properti seperti piring atau sendok.
Tips terakhir yang gak kalah menarik, kamu bisa gunakan hand model ke dalam frame foto kamu.
Elemen tangan di sini bukan hanya bisa membuat foto kamu terlihat lebih nyata, tapi juga menambah emosi yang bikin foto kamu jadi lebih hidup.
Gak berhenti disitu, hand model juga bisa kamu pakai untuk memberikan gambaran dari seberapa besar makanan yang kamu buat. Jadi kalau kamu mau nunjukin seberapa besar porsi dari kue kamu, kamu bisa gunakan model tangan yang lagi memegang kue kamu.
Hebatnya lagi, kamu juga bisa manfaatin hand model untuk kasih tunjuk ke pelanggan kamu gimana cara yang tepat untuk menikmati makanan kamu. Misalnya kamu mau nunjukin kalau roti kamu paling cocok untuk dimakan bersamaan dengan saus coklat. Nah, kamu bisa sampaikan dengan foto roti kamu yang sedang dituangkan saus coklat. Mudah kan?
Bonus tips: Gak semua yang sempurna terlihat sempurna.
Contohnya, kalo lagi ambil foto croissant, jangan terlalu fokus buat bikin gambar terlihat terlalu “sempurna”. Surprisingly, hal ini malah bisa ngebuat croissant yang kamu foto itu terlihat seperti sebuah rekayasa berlebihan yang jauh dari aslinya.
Croissant itu kan sebenarnya lembut dan punya banyak remah. Kalo difoto tanpa nunjukin tekstur itu, jadi keliatan kehilangan karakternya yang asli. Solusinya, cobain deh taburin remah-remah croissant di sekitar piring. Dengan ini, kita bisa bikin tampilan yang lebih alami. Remah-remah itu nggak cuma nunjukin tekstur yang bener-bener ada, tapi juga ngasih kesan kalo croissant baru dipanggang dan siap dimakan. Jadi, penonton bakal merasakan pengalaman yang lebih nyata, dan foto jadi lebih menarik dan menggugah selera.
Nah, setelah kita bahas mengenai tips fotografi makanan yang bikin ngiler, yuk kita bikin karya kita makin menggoda! Jika kamu ingin mengabadikan kue dan roti kamu dengan cara yang menggugah selera, jangan ragu untuk menghubungi kami di Riz Visual. Kami siap membantu mewujudkan foto-foto yang memukau untuk memperkuat branding dan menarik perhatian pelanggan.
Mari berkolaborasi untuk menciptakan karya yang tak terlupakan! Hubungi kami hari ini untuk konsultasi lebih lanjut.