Lisensi gambar ini via Molishka
Baker Story

Tingkatkan Fotografi Makanan: Efek Bokeh

Buat kalian yang baru nyemplung ke dunia fotografi, pasti heran pas denger efek “Bokeh”. Sama kok, aku juga. Tapi setelah digali lebih dalam, ternyata ini adalah salah satu efek dasar yang penting untuk kamu ketahui.

Gak perlu pusing sendiri, melalui artikel ini, kita akan bahas lebih dalam terkait efek bokeh, apa artinya dan gimana cara terbaik untuk dapetinnya. Jadi, bisa aku dijamin setelah membaca artikel ini, kamu gak akan bingung atau heran lagi kalau denger efek bokeh.

Apa Itu Bokeh?

Sebelum nyemplung lebih dalam, kita kenalan dulu yuk.

Istilah bokeh sendiri itu dateng dari kata Jepang: “boke” yang artinya kabur atau blur.

Lisensi gambar ini via Indypendenz

Nah, udah mulai paham dikit kan. Kalau kita bahas dalam konteks fotografi, bokeh mengacu pada kualitas estetika dari bagian gambar yang gak fokus. Jadi efek ini gak hanya fokus tentang blur aja, tapi tentang karakteristik blur, termasuk bagaimana bentuk dan cahaya di latar bekalang subjek diinterprestasikan oleh lensa kamu.

Manfaat Efek Bokeh dalam Fotografi

Di awal kan dibilang bahwa efek ini penting untuk kamu ketahui. Penting kenapa sih?

Efek ini penting karena dapat menghasilkan latar belakang yang halus dan lembut, sehingga efek ini akan membantu subjek utama kamu terlihat lebih menonjol dan tajam. Sementara latar belakang akan terlihat lembut dan dreamy.

Lisensi gambar ini via Kristianne Riddle

Bokeh juga bisa digunakan dalam berbagai jenis fotografi untuk menambah kedalaman dan fokus pada subjek utama:

  • Potret: Bokeh sangat efektif dalam fotografi potret untuk membuat subjek lebih menonjol dan memberikan latar belakang yang lembut.
  • Makro: Dalam fotografi makro, bokeh dapat membantu menyoroti detail kecil pada subjek sambil mengaburkan latar belakang.
  • Cahaya Malam: Bokeh dapat digunakan untuk menciptakan efek cahaya malam yang dramatis dan artistik, terutama dengan lampu-lampu di latar belakang.

Contoh Penggunaan Bokeh

Bayangkan kamu memotret sepiring pasta. Dengan menggunakan lensa dengan aperture lebar, kamu bisa membuat latar belakang berupa dapur yang ramai atau meja dengan berbagai bahan makanan menjadi kabur.

Lisensi gambar via New Africa

Ini membuat sepiring pasta menjadi fokus utama, menonjolkan tekstur dan detailnya tanpa gangguan visual dari latar belakang.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bokeh

Sekarang sudah saatnya yang tepat untuk kita gali lebih dalam nih..

Untuk mencapai blur dengan suasana yang dreamy tersebut, sebelumnya kita harus kenali dan pahami faktor-faktor dibalik apa yang membuat foto dengan efek bokeh:

1. Aperture (Bukaan Lensa):
    • Bukaan lensa adalah faktor utama dalam menciptakan bokeh. Semakin besar bukaan (angka f kecil seperti f/1.4, f/1.8, atau f/2.8), semakin dangkal depth of field (kedalaman bidang) yang dihasilkan, yang berarti latar belakang akan lebih blur.

      Lisensi gambar ini via Visnja Sesum Images
    • Lensa dengan bukaan besar cenderung menghasilkan bokeh yang lebih lembut dan indah.
2. Jarak:
    • Jarak antara subjek dan latar belakang juga mempengaruhi bokeh. Semakin jauh latar belakang dari subjek, semakin besar blur yang dihasilkan.
    • Sebaliknya, jika subjek berada dekat dengan latar belakang, efek bokeh akan berkurang.
3. Desain Lensa:
    • Setiap lensa memiliki karakteristik bokeh yang berbeda, tergantung pada desain optiknya. Beberapa lensa prime terkenal menghasilkan bokeh yang sangat halus dan creamy.
    • Lensa dengan lebih banyak bilah diafragma (aperture blades) cenderung menghasilkan bokeh yang lebih bulat dan estetis.
4. Sumber Cahaya:
    • Titik-titik cahaya di latar belakang, seperti lampu jalan atau sinar matahari yang menembus daun, dapat menciptakan lingkaran bokeh yang menarik.
    • Pola dan warna sumber cahaya ini juga mempengaruhi penampilan akhir bokeh.

Saatnya Praktek!

Belajar teori itu penting untuk kita lakuin, tapi gak cukup sampai disitu saja. Untuk mencapai hasil yang memuaskan, kita harus gak bosen-bosennya untuk latihan. Practice makes perfect!

Persiapan:

Untuk memulai praktik, kamu pastinya harus siapin dulu hal-hal yang bakal kamu perlukan.

  1. Kamera dan Lensa: Gak heran lagi, kamera dan lensa adalah base utama yang kamu harus miliki.
    • Aperture (f-stop): Set aperture ke nilai rendah (f/1.4, f/1.8, atau f/2.8) untuk menciptakan depth of field yang dangkal dan mendapatkan efek bokeh di latar belakang.
    • Shutter Speed: Atur kecepatan rana yang cukup cepat untuk menghindari blur akibat gerakan, tetapi sesuaikan dengan kondisi pencahayaan.
    • ISO: Jaga ISO serendah mungkin untuk menghindari noise, tetapi tingkatkan jika diperlukan untuk mendapatkan eksposur yang tepat.
    • Focus: Gunakan fokus manual atau fokus otomatis dengan titik fokus pada subjek. Pastikan subjek tajam sementara latar belakang menjadi buram.

      Lisensi gambar ini via Alliance Images
  2. Tripod: Kamu bisa gunain tripod juga untuk menjaga kestabilan foto kamu.
  3. Lighting: Kamu bisa stick ke cahaya alami sebagai pencahayaan kamu, tapi kalau gak cukup, jangan takut untuk invest ke lampo studio. Yang pastinya, coba hindari cahaya langsung yang terlalu keras.

Pengambilan Foto:

  1. Set Up:

    Lisensi gambar ini via Undrey
    • Tempatkan makanan kamu di tempat yang diinginkan dan atur lighting sesuai kebutuhan.
    • Pastikan semua elemen dalam frame sesuai dengan komposisi yang diinginkan.

2. Take the Shot:

    • Tekan tombol rana dengan lembut untuk menghindari getaran. Jika menggunakan smartphone, gunakan fitur timer untuk menghindari getaran saat menekan tombol.

Pasca-Pemotretan:

  1. Editing:
    • Gunakan software editing seperti Adobe Lightroom atau aplikasi smartphone untuk menyempurnakan foto. Sesuaikan exposure, contrast, dan warna jika diperlukan.
    • Tambahkan efek bokeh lebih lanjut jika diinginkan menggunakan tools di aplikasi editing.
Tips Komposisi:
  • Background: Pilih latar belakang yang menarik tetapi tidak terlalu ramai. Bokeh akan membuat latar belakang terlihat lebih lembut dan buram.
  • Foreground: Kamu juga dapat menambahkan elemen di latar depan untuk menciptakan kedalaman lebih lanjut dalam foto.
  • Angle: Eksperimen dengan berbagai sudut, seperti eye level, bird’s eye view, atau sudut rendah untuk mendapatkan tampilan yang berbeda.

 

Sekarang kalau kalian denger efek bokeh lagi masih bingung gak? Pasti udah jauh lebih paham kan!

Lisensi gambar ini via Rocketclips, Inc.

Kalau kamu gak mau ketinggalan terkait lebih banyak efek-efek fotografi yang bisa kamu gunakan untuk tingkatin hasil jepret makanan kamu, stay tune terus di blog Riz Visual. Kita gak akan bosen-bosennya spill tips dan tricks yang bisa kamu pelajari.

Jika kamu butuh jasa fotografi untuk produk-produk makanan kamu, khususnya kue dan roti, jangan ragu juga untuk hubungi kita untuk konsultasi lebih detail ya!

Related posts

Fotografi Makanan: Peran Food Stylist

Villda Regina

Komposisi pada Fotografi Kue dan Roti

Villda Regina

Cara Sederhana Foto Makanan Biar Terlihat Lebih Menggiurkan

Villda Regina

10 Ide Iklan Cetak yang Jenius (dengan Contoh dan Tips)

Villda Regina

Kekuatan Tema dalam Fotografi Makanan

Villda Regina

Guna Panca Indera bagi Fotografi Makanan

Villda Regina

Leave a Comment

Open chat
Konsultasi via WhatsApp
Konsultasi via WhatsApp