“CTR itu bukan metrik, angka / statistik”
CTR atau Click-through rate adalah
♥ Indikator kesuksesan Kampanye pemasaran
♥ Indikator ketertarikan dan interaksi pengguna pada konten / iklan bisnis
So, kalau bisnis ngerti Tujuan, dan rumus CTR
Bisnis, brand/merek bisa melnagkah maju di tengah ketidakpastian di dunia pemasaran digital.
Terutama di tengah tren bisnis yang berubah cepat.
Let’s dig deeper now
Apa Itu CTR
Click-Through Rate adalah rasio antara jumlah klik iklan/konten/ link pada sebuah situs.
Semakin tinggi CTR, berarti efektifitas kampanye berhasil mengubah kampanye menjadi tindakan/klik.
Indikator CTR
Untuk menghitung Rasio klik-tayang gunakan dua indikator ini
⇒ Impressions: jumlah iklan ditayangkan
⇒ Clicks: jumlah iklan diklik
Rumus & Contoh CTR
Misalnya, jika sebuah iklan ditampilkan 1.000 kali dan menerima 50 klik,
Maka CTR-nya adalah
(50/1000)×100% = 5%
Dengan rumus ini, kamu dapat dengan cepat mengukur performa iklan atau konten.
CTR yang Bagus Itu Berapa?
Namun, secara umum, berkisar 2% – 5%.
Untuk konteks lebih spesifik:
A. Search Engine Advertising (Google Ads, Bing Ads)
Menurut webfx.com inilah ukuran Click-Through Rate Yang baik untuk
- Bing Ads is 2.83%.
- Google Ads is 1.91%
B. Social Media Advertising (Facebook, Instagram, Twitter)
Click-Through Rate yang baik untuk iklan media sosial berkisar antara 1% hingga 2%.
Tapi, lagi-lagi beda industri beda indikatornya.
C. Email Marketing
Click-Through Rate untuk kampanye email umumnya berada di kisaran 1% hingga 5%.
Tapi, sektor atau produk tertentu bisa mendapatkan Click-Through Rate lebih tinggi,
Terutama jika kampanye dikirim pada audiens yang tersegmentasi.
D. Display Advertising
CTR untuk iklan tampilan seringkali lebih rendah, berkisar antara 0,1% hingga 0,5%.
Perlu diingat, jangan bergantung pada Click-through rate,
Selalu libatkan metrik lainnya, termasuk tingkat konversi dan nilai pelanggan .
Kenapa? ini alasannya
Issue CTR dalam Dunia Marketing
Meskipun klik jadi metrik yang penting untuk mengevaluasi kampanye pemasaran digital,
Ada beberapa alasan mengapa bisnis tidak boleh hanya mengandalkan Click-Through Rate sebagai penentu kesuksesan:
»CTR yang Tinggi Bukan Selalu Terbaik
Terlalu fokus pada Click-Through Rate bisa membuat hilangnya fokus pada konversi dan hasil akhir kampanye.
»Quality of Traffic
Click-Through Rate tidak memberikan informasi tentang seberapa relevan atau kualitas lalu lintas yang dihasilkan.
Jadi, pastikan pengunjung yang mengklik iklan benar-benar tertarik pada produk/layanan yang ditawarkan.
» Ad Fraud dan Click Bots
CTR yang tinggi tidak selalu mencerminkan interaksi yang bermanfaat.
Karena beberapa pihak bisa menggunakan menggunakan click bots untuk meningkatkan klik tanpa minat nyata dari manusia.
» Variabel Eksternal
Berbagai faktor eksternal, seperti tren pasar, musim, atau perubahan algoritma mesin pencari,
Bisa memengaruhi Click-Through Rate tanpa menggambarkan perubahan yang sebenarnya dalam minat/ kebutuhan konsumen.
»Tujuan Bisnis yang Lebih Besar
Click-Through Rate hanya salah satu dari banyak metrik.
Berbeda tujuan maka metrik yang digunakan juga berbeda.
Apakah ada Cara Meningkatkan CTR?
Untuk meningkatkan Click-Through Rate pada kampanye digital cobalah optimalkan dengan elemen Visual
Mengapa Visual Penting untuk CTR?
- Relevansi
Visual yang relevan dengan pesan dan kebutuhan target audiens.
Efektif meningkatkan daya tarik dan memotivasi pengguna untuk melakukan klik.
- Interaktif
Elemen visual yang interaktif, juga bisa meningkatkan keterlibatan audiens secara signifikan.
- Eye-Catching
Unsur kreatif serta daya tarik visual (warna-grafis),
Bisa membuat iklan standout, serta meningkatkan Click-Through Rate
Dengan mengintegrasikan visual yang menarik,
Bisnis bisa menciptakan kampanye yang menarik perhatian, meningkatkan efektivitas, dan sukses mencapai tujuan bisnis.
Segera optimalkan visual iklan dan saksikan peningkatan kinerja secara menyeluruh!
