Uncategorized

Portrait vs. Landscape: Panduan Orientasi Foto

Keputusan sederhana untuk memotret dalam orientasi portrait atau landscape ternyata bisa sangat memengaruhi hasil akhir sebuah foto. Karena ini adalah salah satu keputusan pertama yang kita ambil saat memotret, penting untuk memilih dengan tepat.

Di sini, kita akan membahas kenapa pilihan portrait vs landscape bisa memberikan dampak besar pada sebuah gambar, serta kapan sebaiknya menggunakan masing-masing orientasi.


Apa Perbedaan Portrait vs Landscape?

Secara sederhana, perbedaan portrait dan landscape terletak pada orientasi kamera:

  • Portrait: orientasi vertikal.

  • Landscape: orientasi horizontal.

Namun, tentu tidak sesederhana itu. Hanya dengan memutar kamera, cara kita menangkap subjek bisa berubah total.

Apa Itu Foto Portrait? Dalam fotografi, foto portrait biasanya memberikan fokus yang lebih besar pada subjek. Bingkai yang lebih sempit dan intim ini bisa menonjolkan suasana emosional, detail yang menarik, atau menyiratkan sebuah cerita.

Apa Itu Foto Landscape? Foto landscape menampilkan sudut pandang yang lebih luas, membuat gambar terasa lapang dan penuh elemen. Karena sifatnya yang luas, orientasi ini sering dipakai untuk memotret pemandangan alam atau subjek yang berukuran besar.

License these images via (clockwise from top left): Taya Ovod, Yuanxing, kudla, and Irina Bg.

Dalam seni dan fotografi, orientasi portrait maupun landscape adalah cara sederhana untuk mencapai keseimbangan visual. Terkadang, sebuah sudut pandang terasa kurang pas untuk subjek yang ingin dipotret. Namun, dengan mencoba mengubah orientasi, bisa jadi hasilnya justru terlihat jauh lebih istimewa.


Cara Mengubah Ukuran Foto untuk Web Tanpa Kehilangan Kualitas

Rasio aspek yang umum digunakan baik untuk foto portrait maupun landscape adalah 3:2, yang berasal dari fotografi analog dengan format film 35mm. Rasio ini cocok untuk dicetak karena sesuai dengan banyak ukuran cetak standar.

Namun, ada juga rasio aspek lain yang bisa dipakai, misalnya:

  • 16:9 → cocok untuk foto landscape yang lebih lebar, sesuai dengan sebagian besar ukuran layar digital.

  • 5:4 → sering dipakai untuk foto portrait, dengan tampilan sedikit lebih lebar dan mendekati bentuk persegi.

Kamu bisa menggunakan kalkulator rasio aspek Shutterstock untuk langsung mengubah dimensi gambar menjadi rasio yang sesuai.


Kapan Sebaiknya Menggunakan Landscape atau Portrait?

Pertanyaan bagus! Dalam desain, ada banyak kemungkinan penggunaan orientasi gambar. Dengan panduan ini, kamu bisa lebih percaya diri menentukan pilihan sesuai kebutuhan.

Portrait

Secara tradisional, foto portrait manusia atau hewan biasanya menggunakan orientasi portrait. Hal ini memungkinkan komposisi kepala dan bahu masuk dalam bingkai, serta menciptakan nuansa yang lebih intim. Orientasi ini juga cenderung simetris, dan karena mata manusia secara alami tertarik pada simetri, pandangan akan lebih fokus ke bagian tengah — terutama wajah atau mata subjek.

Meski begitu, bukan berarti foto portrait harus selalu menggunakan orientasi portrait. Jika kamu ingin menambahkan lebih banyak konteks, memberikan ruang untuk tipografi, atau bereksperimen dengan aturan sepertiga (rule of thirds), maka portrait dalam orientasi landscape bisa menghasilkan foto yang sama menariknya.


Landscape

Untuk menangkap keindahan lanskap alam atau cityscape perkotaan, orientasi landscape jelas jadi pilihan utama. Foto dengan rasio 16:9 atau bahkan panorama (bidikan tanpa terputus yang memperlihatkan seluruh area di sekitar fotografer) bisa menambahkan detail kaya pada gambar lanskap.

Namun, perlu diingat bahwa media sosial saat ini jarang mengutamakan format landscape. Kabar baiknya, lanskap tetap bisa diterjemahkan dengan baik ke dalam orientasi portrait. Triknya adalah menemukan titik fokus utama di dalam gambar — misalnya seseorang atau objek tertentu — lalu menonjolkan tinggi atau luas lanskap untuk menciptakan ilusi kelapangan. Contohnya, puncak gunung yang menjulang tinggi atau jalan setapak yang seolah tak ada habisnya.

License these images via Jon Chica and kudla.

Fotografi Produk

Pemilihan orientasi dalam fotografi produk bergantung pada tujuan penggunaannya.

  • Untuk katalog sederhana atau foto produk standar, orientasi portrait biasanya lebih efektif, terutama untuk tampilan di perangkat mobile.

  • Sebaliknya, untuk iklan online seperti web banner atau background landing page, format landscape sering lebih sesuai karena memberi ruang lebar untuk menempatkan brand atau pesan penjualan di samping produk.


Konten Media Sosial

Secara umum, media sosial lebih menyukai gambar kotak (square) atau portrait karena sebagian besar pengguna mengakses melalui perangkat mobile. Misalnya, Instagram Stories atau Reels menggunakan rasio 9:16.

Pengecualian berlaku untuk iklan berformat landscape di platform seperti Instagram, Facebook, atau X (Twitter), yang mendukung gambar maupun video dengan rasio 16:9.


Poster dan Flyer

Poster dan flyer umumnya dicetak dalam orientasi portrait dengan berbagai ukuran standar. Format portrait memberi ruang ideal untuk judul di bagian atas atau bawah layout, dengan gambar utama berada di tengah.

Namun ada pengecualian, misalnya poster untuk stasiun metro, transportasi umum, atau billboard yang biasanya dalam format landscape. Tata letaknya sering mengikuti aturan sepertiga (rule of thirds), dengan subjek utama sedikit bergeser dari tengah untuk memberi ruang pada teks pendukung.


Thumbnail Video

Thumbnail YouTube berfungsi memberi gambaran singkat kepada calon penonton tentang isi video, jadi orientasi sangat penting. Ukuran rekomendasi untuk thumbnail YouTube adalah 16:9 (landscape) dengan dimensi 1280 x 720 px. Dalam layout landscape ini, biasanya bisa menampilkan kombinasi antara gambar dan teks judul.

License this image via MUHAMMAD SALIM723.

Iklan Digital

Iklan digital muncul di website, mesin pencari, dan aplikasi, serta sering ditempatkan di sisi konten utama. Oleh karena itu, iklan perlu mencuri perhatian meski tampil di ruang kecil.

  • Iklan landscape biasanya berupa banner horizontal di bagian atas atau bawah halaman. Karena sangat lebar namun tidak terlalu tinggi, penting memilih visual yang langsung “nendang” — latar berwarna cerah atau foto makro bisa sangat efektif.

  • Iklan portrait sering dipakai untuk space vertikal di sisi halaman. Format ini juga bisa dimanfaatkan untuk menampilkan CTA (call-to-action) dengan foto yang mengarahkan perhatian, misalnya seseorang menunjuk ke tombol atau pesan utama.


Konten Mobile-First

Semakin banyak web designer yang beralih ke pendekatan mobile-first, yaitu mendesain website berdasarkan pengalaman pengguna mobile terlebih dahulu, baru kemudian mengadaptasi untuk desktop atau tablet.

Aturannya mirip dengan media sosial: karena sebagian besar pengguna mengakses dengan layar portrait, maka gambar sebaiknya dioptimalkan dalam orientasi portrait.

Sebagai patokan, iPhone terbaru menggunakan rasio layar 19.5:9, yang kini menjadi standar proporsi untuk sebagian besar konten mobile.


Orientasi gambar memang kelihatan sederhana, tapi ternyata bisa mengubah cara kita bercerita lewat visual. Dengan memilih orientasi yang tepat, pesan jadi lebih kuat, dan hasil desain terasa lebih hidup.

Kalau kamu suka artikel seperti ini, stay tuned di blog Riz Visual ya! Kami rutin berbagi insight seputar fotografi, desain, dan cara memaksimalkan aset visual untuk brand maupun personal project kamu.

Related posts

13 Destinasi Liburan Murah di Indonesia yang Bikin Hati Adem

Admin Original

16 Ucapan Valentine Bahasa Korea Lengkap (ENG-IND)

Admin Original

Cara mengetahui reseller Shutterstock Indonesia yang resmi?

Daniel Riswandi

Shutterstock x Dall – E2 : Ciptakan Gambar Spesifik Hanya Dengan Teks

Admin Original

Jenis Meditasi Untuk Produktivitas Optimal dan Melepaskan Stres

Admin Original

Meditasi untuk produktivitas: Cara, Manfaat, dan Jenisnya

Admin Original

Leave a Comment