Ternyata bukan tanpa alasan loh, Dall-E menjadi topik hangat di industri teknologi. Bagaimana tidak, Artificial intelligence yang lahir pada Januari 2021 ini dapat memudahkan pencarian gambar hanya dengan teks.
Dengan kecanggihan tersebut, tidak mengherankan kalau DAll – E sangat populer dikalangan marketer, desainer maupun pemilik bisnis.
Selain mengenal nama dan kepopulerannya. Sudahkah kamu tahu secara mendalam tentang teknologi ini?
Dall-E dibaca”dolly” adalah model generatif yang dikembangkan oleh OpenAI. Menggunakan teknologi generative pre-training transformer (GPT) 3, yang merupakan terbilang paling canggih dalam bidang AI.
Teknologi canggih ini digunakan untuk melatih sistem AI dengan cara mempelajari sumber informasi yang berasal dari jutaan dokumen teks yang tersedia di internet.
Sejarah DAll-E & OPEN AI
Saat membahas DALL-E, ada satu hal yang tidak boleh terlupa yaitu OpenAI yang menjadi perancang sistem viral ini. Merupakan sebuah perusahaan teknologi yang didirikan oleh ilmuwan komputer dan entrepreneur terkemuka seperti Elon Musk, Sam Altman, dan Ilya Sutskever.
DALL-E sendiri merupakan bentuk antisipasi terhadap kecerdasan buatan yang berpotensi untuk mengalahkan kecerdasan manusia. Namun, tidak perlu khawatir jika digunakan secara positif maka teknologi ini dapat mencari inspirasi atau menghasilkan ide-ide baru untuk para konten kreator.
Baca juga: Dall-E2 Teknologi Futuristik yang Mendukung Konten Kreator
Keunggulan Dall-E
Dall-E memiliki kemampuan untuk mengerti konteks dari pertanyaan yang diajukan, sehingga dapat menyediakan jawaban yang lebih akurat dan relevan.
Selain itu dengan menggunakan model bahasa GPT-3, teknologi yang meluncur pada 2021 ini dapat mengerti bahasa alami, layaknya bahasa manusia, contohnya “gambar bebek dengan topi kuning”.
Hebatnya lagi teknologi ini juga memiliki kemampuan untuk menciptakan konten baru, seperti menulis cerita, menciptakan gambar, hingga musik. Fitur inilah yang menjadi daya tarik bagi pengguna, peneliti AI dan pengembang aplikasi.
Kekurangan Dall – E
Beberapa kritikus menyatakan bahwa sistem ini masih memiliki beberapa masalah dalam memahami konteks yang kompleks, sehingga jawaban kurang akurat.
Di samping itu, kurangnya memahami bahasa non-Inggris juga menjadi fokus lainnya yang masih perlu dikembangkan. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, Dall-E masih menjadi sistem AI yang paling canggih dan inovatif sebelum munculnya Dall-E2.
Perkembangan Terbaru
Setelah meluncurkan DALL-E pada 2021, setahun kemudian lahir DALL-E 2 yang juga berhasil menjadi buah bibir karena kemampuannya untuk menghasilkan gambar secara spesifik hanya dengan teks.
Selain itu, generasi kedua kecerdasan buatan rancangan OPEN AI, juga hadir dengan kemampuan untuk mengubah gaya teks atau gambar yang diberikan, serta menciptakan gambar baru.
Kelebihan fitur inilah yang nantinya akan dintergrasikan pada platform raksasa, Shutterstock Indonesia. Nah, jika ingin tak ketinggalan untuk menikmati kecanggihan sistem ini saat meluncur segera daftarkan diri kamu sekarang melalui link ini
Baca Juga: Apa Itu OPEN AI dan Kehebatannya yang Menuai Kontroversi
2 comments
[…] pada 2022 lalu dan hadir dengan sistem yang lebih baik. Bagaimana tidak jika pada awalnya DALL-E hanya dapat mencari gambar dengan teks, kini pengguna dapat menikmati berbagai keuntungan […]
[…] memiliki koleksi terbesar di industri saat ini, Shutterstock sudah mengintergrasikan sistem Dall – E, yang memberikan kemudahan untuk menemukan gambar hanya dengan teks. Bahkan, dalam waktu dekat […]