Advertising Fotografi

Cara Mengurangi Noise pada Audio

Merekam audio, entah itu untuk podcast, ADR, atau vokal lagu, bisa jadi tantangan tersendiri. Salah satu masalah yang paling sering dihadapi para sound engineer atau sound recordist adalah noise (suara bising yang tidak diinginkan). Nah, sebelum kita membahas cara menghilangkan noise lewat software, ada baiknya kita pahami dulu langkah-langkah yang bisa dilakukan saat proses rekaman berlangsung agar hasilnya lebih bersih dan tidak menyulitkan di tahap editing.

Tapi sebelum masuk ke tips mengurangi noise, mari kita pahami dulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan noise itu sendiri.


Apa Itu Noise?

Noise (atau kebisingan audio) adalah suara yang tidak diinginkan atau mengganggu dalam sinyal audio yang direkam atau dikirimkan. Banyak hal bisa menjadi penyebab munculnya noise, mulai dari gangguan dari perangkat elektronik lain, suara latar di lingkungan sekitar, hingga keterbatasan teknis dari alat perekam itu sendiri.

Lisensi gambar ini via DC Studio.

Noise bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti desisan (hissing), letupan kecil (crackling), dengungan (humming), atau buzzing. Noise ini bisa muncul di frekuensi mana pun dan dengan tingkat volume serta intensitas yang berbeda-beda. Dalam beberapa kasus, noise bisa begitu keras atau mengganggu hingga membuat suara utama sulit dipahami.

Dalam konteks video, bentuk noise yang paling sering muncul adalah desisan (hiss) — biasanya disebabkan oleh rasio noise terhadap sinyal yang kurang baik, atau yang disebut Noise-to-Signal Ratio (NSR). NSR adalah ukuran seberapa besar tingkat kebisingan dibandingkan dengan kekuatan sinyal utama, dan biasanya dinyatakan dalam satuan desibel (dB).

NSR ini berguna untuk menilai kualitas sinyal audio. Semakin rendah nilai NSR, berarti tingkat noise juga rendah dan sinyalnya lebih bersih. Sebaliknya, NSR yang tinggi menandakan bahwa sinyal audio terkontaminasi banyak noise.

Kalau kamu merasa hasil rekamanmu mengandung noise yang cukup besar, cara paling sederhana untuk menguranginya adalah dengan memperkuat sinyal utama (signal amplification). Hal ini biasanya dilakukan menggunakan pre-amp, bukan langsung merekam ke kamera. Proses ini dijelaskan lebih lanjut oleh Lewis dalam video di bawah ini.


Jarak (Distance)

Menjaga jarak antara sumber suara dan mikrofon adalah hal yang penting sebelum mulai merekam. Jika mikrofon terlalu jauh, suara dari lingkungan sekitar bisa ikut terekam dan menimbulkan noise. Sebaliknya, menempatkan mikrofon lebih dekat ke sumber suara akan membuat hasil rekaman lebih jelas dan meminimalkan masuknya suara latar.

Lisensi gambar ini via A HIP A HUB STOCK

Kalau subjek berada di lingkungan yang bising, mikrofon lavalier bisa jadi solusi bagus karena hanya menangkap suara dari pembicara. Mikrofon jenis ini sering digunakan oleh presenter TV, vlogger, dan juga pembuat film. Lavalier bersifat hands-free dan tetap punya rasio sinyal terhadap noise (signal-to-noise ratio) yang baik karena jaraknya sangat dekat dengan sumber suara. Kadang, boom mic tidak cukup panjang untuk menjangkau pembicara saat mengambil gambar wide, sehingga lavalier menjadi alternatif ideal.


Peredaman Akustik (Acoustic Treatment)

Langkah awal yang baik sebelum merekam adalah memastikan kamu berada di ruangan yang sudah diberi perlakuan akustik. Perlengkapan seperti foam panel (busa peredam suara) membantu menyerap pantulan dan suara latar yang tidak diinginkan. Baik studio profesional maupun studio rumahan biasanya menggunakan foam panel untuk mendapatkan kontrol yang lebih baik terhadap pantulan suara, sehingga hasil rekamannya lebih bersih dan fokus.


Pola Tangkap Mikrofon (Polar Patterns)

Pola tangkap mikrofon juga sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil rekaman. Memilih pola yang tepat tidak hanya meningkatkan kualitas audio, tetapi juga mengurangi noise.
Mikrofon dengan pola tangkap directional (arah tertentu) dapat membantu menghindari suara latar karena hanya menangkap suara dari arah tertentu saja. Jenis pola tangkap yang umum digunakan antara lain:

  • Cardioid

  • Supercardioid

  • Shotgun

Cara efektif untuk memposisikan mikrofon adalah dengan menempatkan sumber noise di area null (area yang tidak sensitif) dari pola tangkap, bukan di area pickup (area sensitif).


Gunakan Mikrofon Berkualitas

Menggunakan mikrofon yang bagus bisa memberikan perbedaan besar pada hasil rekaman audio. Walaupun noise bisa dihilangkan di tahap editing, hasil terbaik tetap didapat dari sumber yang bersih sejak awal. Mikrofon dengan harga terjangkau tetap berguna untuk pemula, tapi berinvestasi pada mikrofon yang lebih baik akan menghindarkan kamu dari banyak masalah di masa depan.

Berikut beberapa rekomendasi mikrofon untuk filmmaking dengan harga ramah di kantong (kisaran USD 100–1000):

  • BOYA BY‑VM600 – mic shotgun untuk kamera/mirrorless, harga sekitar Rp 615.000

  • RODE VideoMicro – mic ultra-kompak, cocok untuk vlogging ringan, ~ Rp 550.000

  • Sony ECM‑G1 – shotgun mic kelas atas dari Sony, ~ Rp 1.999.000

  • RODE VideoMic GO – pilihan populer “entry shotgun mic”, ~ Rp 599.000

  • RODE VideoMic GO II – versi upgrade dari GO, dengan fitur tambahan (cocok kalau mau sedikit lebih profesional)

  • TaffSTUDIO Shotgun Microphone – opsi paling murah dalam daftar, ~ Rp 129.000


Menghasilkan audio yang bersih dan profesional bukan hanya soal kemampuan editing di tahap akhir, tapi juga bagaimana kamu mempersiapkan proses rekaman sejak awal. Mulai dari menjaga jarak mikrofon, memperhatikan akustik ruangan, memilih pola tangkap yang tepat, hingga menggunakan mikrofon dengan kualitas yang sesuai kebutuhan — semuanya berperan penting dalam meminimalkan noise dan memastikan hasil akhir terdengar jernih.

Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada memperbaiki. Dengan peralatan yang tepat dan sedikit perhatian terhadap detail teknis, kamu bisa menghemat banyak waktu di proses pasca-produksi dan menghasilkan audio yang layak tayang di tingkat profesional.

Jadi, sebelum menekan tombol “record”, pastikan kamu sudah siap — karena kualitas audio yang baik bukan sekadar soal suara, tapi juga soal pengalaman mendengar yang menyenangkan bagi audiensmu.

Stay tune terus di Blog Riz Visual untuk artikel-artikel menarik!

Related posts

Rahasia Sukses, Cara Menjual Stok Foto yang Menguntungkan

Admin Original

Apa Itu Videotron dan Kelebihannya Sebagai Media Iklan

Admin Original

Spooky Shots: Ide Fotografi Makanan Halloween

Villda Regina

8 Tips untuk Menjadikan Fotografi sebagai Karir Penuh

Villda Regina

Serba Serbi Intentional Camera Movement Photography

Admin Original

Kuasai Dasar-Dasar Fotografi Ini Untuk Menjadi Fotografer Handal

Admin Original

Leave a Comment