Growth hacking merupakan kunci keberhasilan untuk bisnis kecil yang baru memulai maupun menjalankan sebuah bisnis.
Konsep ini sendiri sudah banyak digunakan oleh perusahaan digital di Amerika, namun kembali mencuat ke permukaan sejak pertumbuhan startup yang semakin tinggi.
Bukan masalah, jika kamu sering mendengarnya tapi belum terlalu mengerti, karena hari ini kami akan membantu untuk memberikan penjelasannya disini
Apa itu Growth hacking?
Growth hacking adalah strategi pemasaran yang bertujuan agar pertumbuhan lebih cepat dan signifikan dalam jumlah pengguna, dengan mengoptimalkan eksperimen, pengujian, dan proses secara berkala.
Dapat dikatakan sebagai strategi yang efektif dan efisien, karena memanfaatkan data maupun analisa perilaku pengguna. Sehingga nantinya akan menciptakan produk atau layanan yang menarik, dan membuat inovasi baru bagi perusahaan yang ingin mencapai pertumbuhan dengan cepat namun hemat biaya.
Umumnya growth hacking seringkali digunakan dalam perusahaan startup, namun juga dapat diaplikasikan pada perusahaan berskala kecil maupun sedang.
Keuntungan Growth Hacking
Strategi growth hacking dapat memberikan berbagai keuntungan bagi bisnis, seperti yang di bawah ini:
- Membantu meningkatkan pengguna
- Meningkatan penjualan
- Loyalitas pelanggan yang semakin tinggi
- Jangkauan pasar yang luas
- Visibilitas produk dan layanan semakin baik
- Membantu meningkatkan pengalaman
- Operasional yang semakin efisien
- Keuntungan bisnis meningkat secara signifikan
- Mencapai tujuan mereka dengan biaya yang minimal
- Pertumbuhan yang lebih cepat dan lebih efisien.
5 Langkah Growth Hacking (AARRR)
1. Acquisition
Tahap ini menjadi titik mula untuk mengkoneksikan produk, merk dengan pelanggan.
Langkah-langkah yang bisa kamu lakukan antara lain dengan memposting iklan di media sosial, mencari peluang kerja sama dengan influencer, atau melakukan optimasi pada mesin pencari Google untuk meningkatkan visibilitas situs web. Dalam tahap permulaan ini mendapatkan subscribers dan followers merupakan tujuan utama.
2. Activation
Setelah berhasil menarik perhatian pengguna baru, langkah selanjutnya adalah melakukan aktivasi.
Tahap ini memastikan bahwa pengguna yang telah bersedia untuk menggunakan produk atau layanan memiliki pengalaman menyenangkan. Selain itu tawarkan promosi kepada pengguna baru melalui email marketing, atau pesan singkat.
Dalam langkah ini kamu harus dapat memastikan loyalitas pengguna, salah satunya dengan mengubah subscribers menjadi pelanggan.
3. Retention
Setelah pengguna berhasil diaktivasi, langkah selanjutnya adalah mempertahankan pengguna tersebut agar tetap menjadi regular customer.
Untuk itu retensi berperan penting dalam bisnis, karena hal ini akan memperpanjang siklus hidup pelanggan. Beberapa strategi yang bisa dilakukan antara lain memberikan layanan yang berkualitas, menawarkan konten yang relevan, dan menjalin hubungan erat dengan pengguna.
4. Referral
Tahap referral mengacu pada usaha untuk memperoleh new user melalui existing user. Strategi yang bisa dilakukan antara lain memberikan insentif kepada pengguna saat merekomendasikan produk atau layanan, membuat program afiliasi, atau memanfaatkan tren.
Di samping itu Word-of-mouth juga menjadi salah satu strategi marketing yang terbaik, karena dapat meningkatkan pertumbuhan organik yang signifikan. Misalnya saat pengguna mendapatkan saran dari orang-orang terdekat untuk memilih produk atau layanan.
5. Revenue
Tahap terakhir adalah mengoptimalkan pendapatan dari pengguna yang telah bergabung menggunakan produk atau layanan yang diberikan. Ini dapat dilakukan dengan memasang iklan, menawarkan upgrade layanan yang lebih baik, atau mengenakan biaya untuk fitur tambahan.
Strategi ini harus dilakukan dengan hati-hati, karena jika tidak dilakukan dengan benar, dapat mengakibatkan hilangnya pengguna dan pendapatan.
Perlu diingat setiap langkah yang diambil harus selalu melewati proses analisa dan pengujian agar dapat mendapatkan hasil terbaik. Karena hal itula diperlukan A/B Testing.
Tahap dalam Growth Hacking untuk menuju kesuksesan bisnis
1. Tentukan Tujuan dan Target Pasar
Langkah pertama dalam growth hacking adalah menentukan tujuan, target pasar yang spesifik, terukur, realistis, dan relevan dengan bisnis. Indikator di atas tersebut yang akan membantu fokus serta mengoptimalkan hasil.
2. Identifikasi poin pendorong Pertumbuhan
Selanjutnya identifikasi poin pendorong pertumbuhan yang paling efektif untuk bisnis. Untuk menuju ke titik ini, kamu bisa menggunakan sosial media, website atau metode lain yang relevan. Jangan lupa untuk mencari tahu apakah platform yang kamu gunakan untuk bisnis sudah sesuai dengan target audiens.
3. Uji hipotesis
Untuk mengetahui keberhasilan strategi yang sudah kamu pilih, perlu adanya uji hipotesis. Tujuannya adalah untuk menemukan strategi yang paling efektif dan berdampak positif pada bisnis.
4.Implementasi strategi pertumbuhan
Setelah menemukan strategi pertumbuhan yang paling efektif, langkah selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Dalam hal ini tentu melibatkan pengembangan secara berkala, agar dapat bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis.
5.Analisa hasil dan optimalisasi
Jika strategi yang kamu implementasikan berdampak positif, tetap saja sangat penting untuk melakukan analisa hasil dan pengoptimalan secara terus-menerus. Dengan harapan bisnis akan tetrus bertumbuh setta dapat melihat area mana yang perlu ditingkatkan untuk hasil yang lebih baik.
Studi Kasus Growth Hacking: Netflix
Netflix adalah contoh yang baik tentang bagaimana strategi growth hacking dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Mereka menggunakan teknik pemasaran viral untuk meningkatkan jangkauan pasar dan menggunakan alat analitik untuk mengidentifikasi cara untuk mempromosikan produk mereka.
Selain itu, dengan menggunakan strategi untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, seperti menyediakan diskon dan bonus bagi pelanggan, serta menggunakan personalisasi untuk menambah rasa penghargaan.
Dari strategi di atas terlihat bagaimana platform penyedia tayangan ini, mencapai tujuan bisnis mereka dengan lebih cepat.
Strategi growth hacking yang sering digunakan
Viral marketing
Membuat produk atau layanan menjadi menyebar dengan cepat dan viral melalui media sosial, email, atau pesan teks.
A/B Testing
Menggunakan data untuk menentukan mana yang lebih efektif antara dua pilihan, seperti warna tombol atau headline.
Referral
Mendorong pengguna untuk mereferensikan produk atau layanan ke teman-teman mereka dengan cara memberikan insentif, maupun diskon menarik.
Konten visual
Ciptakan konten berkualitas tinggi yang relevan dengan produk atau layanan, untuk menarik pengguna. Cara ini sangat efektif karena penelitian menunjukan kalau otak manusia dapat mengingat sebuah gambar hingga 2 minggu, dan bahkan dapat menerima informasi 60.000 x lebih cepat.
Untuk alasan di atas kamu harus tahu memilih konten visual yang terbaik, serta memiliki lisensi resmi agar terhindar dari jeratan hukum. Mengerti akan sulitnya mencari gambar yang relevan sesuai kebutuhan, Riz Visual hadir untuk membantu perusahaan maupun individu menemukan konten terbaik mereka dalam satu platform Shutterstock.
Riz Visual sendiri adalah partner resmi tungga Shutterstock di Indonesia yang menggaransi keamanan gambar bagi penggunanya.
User Experience Optimization
Memperbaiki tampilan dan fungsi website atau aplikasi, dapat meningkatkan pengalaman pengguna serta menjadi kunci untuk membuat mereka tetap menggunakan produk atau layanan.
Data Analis
Memiliki data dapat membuat kamu mudah untuk memahami pengguna dan pasar, sehingga dapat membuat keputusan yang terbaik dalam pengembangan produk atau layanan.
Jadi bisa dikatakan Growth hacking adalah strategi yang dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis. Dengan menggabungkan teknik marketing dan pengembangan produk untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis dengan biaya yang minimal. Wah, berani mencoba strategi ini sekarang juga?