Bingung apa bedanya desain grafis dan desain digital? Di panduan lengkap ini, kita akan menjelajahi berbagai lanskap desain digital, mulai dari desain UI dan UX hingga perbedaan desain digital dari desain grafis tradisional.
Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang desain digital, sejarahnya, dan masa depan:
Apa itu Desain Digital?
Desain digital menggambarkan segala jenis komunikasi visual yang dibuat untuk digunakan pada perangkat digital. Hal tersebut seperti ponsel, tablet, komputer, atau papan reklame elektronik.
Perbedaannya, desain grafis ditujukan untuk platform cetak, sedangkan desain digital mencakup tingkat interaktivitas yang lebih besar untuk beradaptasi dengan format digital.
Namun, berbagai desain, baik konten cetak maupun digital, sering kali digabungkan ke dalam istilah “desain grafis”.
Desain digital menggambarkan segala jenis komunikasi visual yang dibuat untuk digunakan pada perangkat digital, seperti ponsel, tablet, komputer, atau papan reklame elektronik.
Meskipun PDF yang diunggah ke situs web secara teknis merupakan desain digital, seperti yang ditampilkan di layar atau online. PDF tersebut kehilangan satu aspek desain digital yang benar-benar membedakannya dari desain cetak, yaitu kegunaannya.
Oleh karena itu, seorang desainer digital diharapkan mampu merancang tata letak yang interaktif dan ramah pengguna untuk situs web, desain aplikasi, iklan video interaktif, atau media sosial.
Dengan kata lain, meskipun desain grafis dimaksudkan untuk dilihat dan dibaca, desain digital dimaksudkan untuk digunakan. Ini akan mencakup lebih banyak elemen interaktif.
Desain Digital: Dulu, Sekarang, dan Masa Depan
Desain digital dapat ditelusuri asal-usulnya kembali ke awal tahun 1980an. Dimana layar komputer pertama kali mulai menjadi lebih berkembang, termasuk grafis, animasi sederhana, hingga font. Kemudian pada pertengahan tahun 1990an, dimana layar plasma penuh warna.
Dengan berkembangnya perangkat lunak desain digital, seperti Adobe Photoshop (1987) dan Adobe Illustrator (1986). Desainer grafis kini memiliki alat untuk menghasilkan desain digital, dengan situs web awal yang menyertakan foto, logo, dan ilustrasi berwarna.
Pada awal tahun 2000-an, desain web sudah menjadi pekerjaan penuh, meskipun pada saat ini masih sering digabungkan dengan pengembangan web. CAD (Computer-Aided Design) juga mulai menggantikan metode perancangan manual di berbagai industri desain dan konstruksi, seperti arsitektur, desain produk, dan desain interior.
Dalam beberapa tahun terakhir, desain digital menjadi semakin maju. Hal ini didorong oleh permintaan akan situs web dan aplikasi dengan interaktivitas yang semakin canggih. Serta, konten media sosial untuk membuat konsumen tetap terlibat.
Saat ini, kita mungkin akan melihat desain digital semakin berkembang dalam hal keberagaman dan evolusi, dengan dampak dari desain yang dibantu AI.
Bagaimana Digital Design Berbeda dengan Graphic Design?
Apa itu digital design dan bagaimana perbedaannya dengan graphic design tradisional? Graphic design sebagai disiplin lahir di era cetak. Akibatnya, graphic design lebih diarahkan pada desain untuk media cetak dan bidang terkait, seperti branding, desain editorial, dan signage.
Sementara, digital design berkembang dari warisan graphic design tradisional. Desainer digital diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam tipografi, pengeditan foto, warna, dan ilustrasi, sama seperti graphic designer.
Graphic design sebagai disiplin lahir di era cetak dan, akibatnya, diarahkan pada desain cetak dan bidang terkait.
Yang membedakan keterampilan digital design adalah media tempat desainer digital bekerja. Hal tersebut meliputi situs web, aplikasi, desain email, dan desain media sosial. Semuanya memerlukan perhatian lebih terhadap interaktivitas dan kegunaan.
Digital design juga dapat mencakup pembuatan konten visual asli untuk media online. Baik seperti desain 3D dan CAD atau gambar berbantuan AI, animasi, atau video.
Digital Design: Konsep Penting yang Perlu Diketahui
Untuk benar-benar memahami apa itu digital design, kita perlu mendalami industri desain digital. Pertama, penting untuk memahami perbedaan antara graphic designer dan digital designer. Kedua, pentingnya pengalaman pengguna (user experience) dalam digital design.
Graphic Designer vs Digital Designer
Jika kamu mencari pekerjaan graphic design, kemungkinan sebagian besar peran yang kamu temukan akan mencakup lebih dari sekadar graphic design tradisional, yang (secara teori) terbatas pada desain cetak.
Saat ini, istilah “graphic design” digunakan untuk menggambarkan spektrum luas keterampilan desain, termasuk desain cetak dan digital.
Mayoritas graphic designer yang bekerja saat ini sebenarnya adalah desainer digital dan cetak. Mereka sering kali diharapkan untuk menghasilkan desain statis dan digital yang dapat berfungsi di kedua media tersebut.
Ingatlah bahwa karier dalam digital design sangat berbeda dengan karier sebagai pengembang web (web developer) atau software engineer. Keduanya memerlukan keterampilan teknis yang berbeda dan sering kali pola pikir yang berbeda juga.
Namun, digital designer biasanya memiliki pemahaman dasar tentang bagaimana situs web atau aplikasi online dibuat, dan mungkin mendapat manfaat dari pengetahuan coding dasar.
Pengalaman Pengguna (UX) dalam Digital Design
Pengalaman pengguna (User Experience/UX) mengacu pada bagaimana seorang pengguna berinteraksi dengan situs web, aplikasi, atau layanan digital. Untuk desainer digital, desain UX adalah inti dari praktik mereka dan selalu menjadi prioritas utama dalam proses desain.
Pengalaman pengguna yang positif dapat diperkuat melalui navigasi yang intuitif, desain responsif, dan komunikasi yang jelas sepanjang perjalanan digital pengguna. Ini semua dapat dibuat dan ditingkatkan oleh desainer digital atau kreatif digital.
Selain itu, penggunaan warna dan kontras juga dapat meningkatkan aksesibilitas pada situs web atau aplikasi. Sementara itu, persepsi merek yang positif dapat diperkuat melalui pembangunan pengalaman digital yang kreatif dan imersif.
Pengalaman pengguna (UX) mengacu pada bagaimana seorang pengguna berinteraksi dengan situs web, aplikasi, atau layanan digital.
Desain pengalaman pengguna (UX) dapat dibedakan dari desain antarmuka pengguna (UI). UX lebih berfokus pada pengalaman keseluruhan dan efek emosional dari suatu desain digital. Sementara UI bertujuan untuk mempromosikan dan menyempurnakan interaktivitas di platform digital.
Bagaimana Membuat Desain Digital yang Ramah Pengguna
Ketika kita memikirkan apa itu desain digital dalam hal dampaknya, kita selalu kembali ke istilah “ramah pengguna”. Seperti yang telah kita singgung sebelumnya, sementara graphic design lebih berfokus pada tampilan keseluruhan desain, digital design memperluas ini untuk mencakup bagaimana desain juga berinteraksi dengan individu.
Desain digital yang ramah pengguna, intuitif, dan menarik adalah tujuan utama seorang digital designer.
Di bawah ini adalah dua sub-area desain digital yang secara khusus diarahkan untuk mengoptimalkan kualitas ramah pengguna dari sebuah situs web, aplikasi, atau desain pemasaran email—desain antarmuka pengguna (UI) dan hierarki visual.
Desain Antarmuka Pengguna (UI)
Desain antarmuka pengguna (UI) bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna melalui peningkatan interaktivitas, tampilan, dan nuansa suatu desain digital. UI membantu meningkatkan produk digital melalui pilihan-pilihan yang dipertimbangkan dengan matang mengenai tata letak halaman, skema warna, pemilihan font, dan elemen interaktif.
Wireframe atau prototipe juga dapat membantu desainer untuk mengukur efektivitas desain digital, serta mengkomunikasikan konsep UI kepada klien.
Desain antarmuka pengguna (ui) bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan pengguna melalui peningkatan interaktivitas, tampilan, dan nuansa suatu desain digital.
Sementara desain UX (User Experience) berfokus pada pengalaman keseluruhan suatu desain digita, desain UI lebih mendalami detail tentang bagaimana pengalaman tersebut dapat dicapai melalui penggunaan elemen interaktif dan estetika.
Pentingnya Hierarki Visual
Bersamaan dengan desain UI, kualitas ramah pengguna dari suatu desain digital dioptimalkan melalui penggunaan elemen visual yang hati-hati, dengan hierarki visual memainkan peran yang sangat penting.
Hierarki visual adalah teknik desain yang digunakan untuk menciptakan rasa keteraturan dan urutan, memandu pemirsa dari konten yang menonjol dan berskala besar yang membawa pesan inti ke konten yang lebih kecil atau kurang menonjol yang mengikuti urutan alami.
Bagi seorang desainer digital, hierarki visual dapat dicapai melalui pertimbangan teori warna, tipografi, komposisi, dan skala.
Misalnya, tipografi yang dipilih dengan hati-hati dapat digunakan untuk menarik perhatian pada CTA, sementara pengetahuan tentang psikologi manusia dapat digunakan untuk memandu mata secara alami dari headline ke pesan ke tombol.
Desainer digital tahu bagaimana menggunakan elemen visual untuk menyampaikan pesan secara efektif, dan menggunakan keterampilan serta teknik UI untuk menghadirkan interaktivitas dan kegunaan ke elemen visual.
FAQ Desain Digital
Apa yang dilakukan seorang desainer digital?
Desainer digital melakukan banyak hal! Peran seorang desainer digital dapat mencakup — namun tidak terbatas pada — mengembangkan tata letak yang interaktif dan ramah pengguna untuk situs web, media sosial, aplikasi, dan bahkan membuat iklan video interaktif.
Apa perbedaan antara desain grafis dan desain digital?
Desain grafis biasanya berfokus pada desain cetak yang lebih sering dilihat dan dibaca. Desainer digital membuat desain digital untuk hal-hal seperti situs web, aplikasi, buletin, iklan, dan media sosial. Ada fokus pada desain interaktivitas dan kegunaan.
Apa contoh desain digital?
Contoh desain digital mencakup tata letak situs web, bagan interaktif, desain buletin, atau iklan spanduk.
Artikel ini adalah terjemahan dari artikel asli yang ditulis oleh Grace Fussell: